Perasaan cinta mereka tersimpan rapi dalam hati masing-masing dan tidak terungkapkan.
Ketidakberdayaan Hamid dalam mengungkapkan perasaannya semakin memberatkan hati
dan perasaan Hamid ketika Mak Asiah Ibu Zainab meminta dirinya untuk melunakkan hati
Zainab agar mau menikah dengan laki-laki pilihan keluarga. Untuk mengobati luka hatinya
Hamid memutuskan pergi dari Padang ke Mekah.
Sebuah lagi mahakarya HAMKA. Kisah cinta yang tidak terucap, dan masing-masing hanya
menyimpan cinta dalam hati, sehingga akhirnya pada saat mereka tahu itu cinta, mereka
sudah terlewat.
1: Mekkah pada Tahun 1927 1
2: Anak yang Kematian Ayah 9
3: Penolong 13
4: Apakah Namanya Ini? 22
5: Seperuntungan 29
6: Tegak dan Runtuh 39
7: Berjalan Jauh 49
8: Berita dari Kampung 55
9: Harapan dalam Penghidupan 61
10: Surat-Surat 73
11: Di Bawah Lindungan Ka’bah 77
12: Surat Rosna yang Menyusul Surat Kawat 83
13: Penutup 86
14: Glosari 88