Keutamaan budi, itulah tujuan yang akhir. Dan menyingkirkan diri dari kebinatangan, itulah cita-cita yang mulia. Bukit itulah yang didaki orang budiman. Setengah jatuh dan setengah bangun, ada yang tidak tahan, ada yang lemah kakinya, lalu terjatuh dan tidak bangun lagi. Ada pula yang tegak kembali, dan melangkah terus perlahan-lahan dan tidak mengenal putus asa.
PENGANTAR
PENDAHULUAN
BAB SATU: BUDI YANG MULIA
Apakah yang disebut ikhlas?
BAB DUA: PUNCA BUDI MENJADI ROSAK
Memperbaiki kerosakan akhlak
Berbahaya kepada diri yang mengeriakan sendiri
Menimpa kepada diri si bersalah kepada masyarakatnya juga
BAB TIGA: PENYAKIT BUDI
Tinjauan Ibnu Maskawih
Pendapat Muhyiddin Ibnu Arabi
- Fujur
- Syarah
- Tabazzul
- Safah
- Kharq
- Qasawah
- Khadar
- Khianat
- Membuka Rahsia
- Takbur
- Khabats
- Bakhil
- Jubun
- Hasad
- Jaza’
- Shaghirul Himmah
- Al-Jaur
Pendapat Ahli Falsafah Ibnu Hazm
Pendapat Imam Ghazali
Tanda-tanda Penyakit Jiwa dan Tanda Sembuhnya
Bagaimana Mengenal Kekurangan Diri?
BAB EMPAT: BUDI ORANG YANG MEMEGANG PEMERINTAHAN
BAB LIMA: BUDI YANG MULIA PADA RAJA [IMAM YANG ADIL]
BAB ENAM: BUDI ORANG YANG MEMBUKA SYARIKAT
- Ilmu
- Percaya kepada diri sendiri
- Kekuatan kemahuan
- Mengatur tempo merencanakan keria
- Hadapkan perhatian kepada syarikat
- Jujur dan amanah
- Penjagaan kualiti
- Mengetahui keinginan orang ramai
- Advertensi dan promosi
- Pintar meneladani
BAB TUJUH: BUDI YANG MULIA PADA PENIAGA
- Jangan suka berspekulasi
- Wang palsu
- Memuji barang berlebih-lebihan
- Nyatakan cacat barang
- Jangan menimbang dan menggantang dengan curang
- Menjelaskan harga pasar
BAB LAPAN: SIFAT DALAM BEKERJA
- Guru
- Doktor
- Pembela Hukum
- Pengarang
BAB SEMBILAN: BUDI YANG MULIA PADA PENGARANG (NASIHAT ABDUL HAMID KEPADA PARA PENGARANG)
Pengantar
BAB SEPULUH: TINJAUAN BUDI
Ubat Akhlak
Tujuan Menjatuhkan Hukuman
Dosa Pada Masyarakat
BAB SEBELAS: PERCIKAN PENGALAMAN 99 KATA BENUNGAN BUDI